Memang paling asik kalo udah ngomongin jalan-jalan ya, bener
ga? Apa lagi kalo jalan-jalan bisa bikin pikiran kita refresh dari rutinitas
kerjaan yang pedet banget hihihi. Karena saya suka banget sama panorama laut
dan pantai kali ini saya liburan ke Taman Laut Takabonerate, terletak di
Kabupaten kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi selatan, merupakan Taman
Laut yang memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di
Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Maldives. Luas atol tersebut
sekitar 220.000 hektar dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500
kilometer persegi.
Untuk mencapai wisata ini saya memakai pesawat udara dari
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar ke
Bandara Udara Aroeppala yang terletak sekitar 7 kilometer dari Kota Benteng.
Perjalanan lewat udara, hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit. Sementara
dari Kota Benteng ke Takabonerate, bisa di tempuh dengan menggunakan kapal laut
selama kurang lebih 8 Jam. Biayanya pun relatif worth it lah....!
Asal tau saja, di Takabonerate ada 261 jenis terumbu karang yang telah
teridentifikasi dari 17 famili. Terumbu karang yang sudah teridentifikasi di
antaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites
cylindrica, Pavona clavus dan Fungia concinna. Berbagai ikan hias dan berbagai
hewan laut banyak mengelilingi jadi saya bisa merasakan surganya alam bawah laut. Sebagian besar jenis karang di
Takabonerate telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu
tepi (fringing reef).
Selaian 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang bernilai
ekonomis tinggi seperti kerapu, cakalang, baronang dan ikan napoleon dengan
nama latin Cheilinus undulatus, di Takabonerate, terdapat sebanyak 244
jenis moluska di antaranya lola (Trochus niloticus), kerang kepala kambing
(Cassis cornuta), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik
(Tridacna squamosa), kerang mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga
(Nautilus pompillius).
Ketika menyelam, saya kaget ketika menemui berbagai jenis penyu lalu-lalang di sekitar. Jenis-jenis penyu yang tercatat termasuk penyu sisik
(Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang (Dermochelys
coriacea). Bahkan saya tak perlu menyelam terlalu dalam untuk menikmati
panorama bawah laut di Takabonerate. Hanya beberapa meter dari garis pantai, saya
bisa melakukan snorkling untuk menyaksikan ikan-ikan dan berbagai fauna laut
berseliweran diantara terumbu karang yang ada. Hanya saja, dengan aktivitas
diving di kedalaman tertentu kemungkinan bisa melihat lebih banyak karang dan
hewan laut, memang akan lebih terbuka.
Pulau Tinabo, yang berada di jantung Taman Nasional Taka Bonerate, merupakan
jantung pengelolaan taman laut ini. Pulau Tinabo jauh dari keramaian dan hiruk
pikuk kehidupan kota dan berada di sana akan membuat Anda merasa di sebuah
pulau pribadi yang cantik.
Di sini saya
juga dapat menikmati beragam kegiatan snorkeling, scuba diving, jalan-jalan santai di pantai pasir
putih, berperahu, memancing, atau hanya menyaksikan keindahan Matahari terbit
atau tenggelam. Terdapat diving centre berikut guide berpengalamanya loh! Di Pulau
Tinabo ini saya menginap di Tinabo Dive Resort yang memiliki cottage dan restora.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar