Holaa!
Saya lagi didaerah Surabaya nih, lagi libur panjang hahaha. Libur
panjang emang enak dipake untuk liburan baik itu sama keluarga ataupun sama
teman/sahabat, bener ga? Nah wisata yang wajib dikunjungi kalo lagi di Surabaya ini
terlepas dari Tugu Pahlawan-nya adalah House Of Sampoerna. Salah satu
perusahaan rokok terbesar di Indonesia ini saya rasa tahu benar cara menjual
dan memarketingkan brandnya itu.
Gedung-gedung tua seolah menyambut kedatangan saya disalah
satu sudut kota Surabaya. Letak Museum House of Sampoerna ini tak jauh dari
jawasan Jembatan Merah, kawasan ‘Kota Tua’ di Surabaya. Didaerah ini memang
masih banyak bangunan peninggalan jaman Kolonialisme Belanda yang hingga kini
masih dimanfaatkan keberadaannya. Sebuah Gedung tua yang terlihat masih megah
dengan taman-taman yang tertata rapi pun seolah menyambut kedatangan saya di
kompleks gedung House of Sampoerna ini. setelah berbicara dengan petugasnya,
saya pun dipersilahkan masuk ke bangunan tengah yang memiliki 4 buah pilar yang
cukup megah berbentuk seperti rokok.
Aroma cengkeh dan tembakau menyambut saat saya memasuki
ruangan Museum House of Sampoerna, bangunan ini dibuat tahun 1864 yang memiliki
dua buah lantai, lantai pertama berfungsi sebagai ruangan pamer dan lantai
kedua berfungsi sebagai tempat berjualan souvenir. Bangunan di lantai pertama
terdiri dari tiga buah ruangan. Ruangan pertama berisi replika sebuah warung
sederhana bernuansa ndeso milik pendiri PT Sampoerna, yaitu Liem
Seeng Tee dan istrinya, Siem Tjiang Nio. Replika warung sederhana tersebut
lengkap berisi stoples makanan, keranjang buah-buahan, serta cengkeh dan
tembakau sebagai cikal-bakal perusahaan rokok ini. Di depan replika warung
teronggok tembakau dari berbagai daerah, mungkin inilah sumber bau yang
menyerbak ke seluruh ruangan. Tembakau-tembakau terbaik dari berbagai daerah
inilah yang kemudian akan diolah menjadi produk rokok keluaran Sampoerna. Salah
satu onggokan tembakau tersebut berasal dari daerah Temanggung yang memang
terkenal dengan kualitas tembakaunya yang super. Ruangan kedua lebih banyak
berisi koleksi foto-foto keluarga serta direksi PT HM Sampoerna dari masa ke
masa. Di ruangan ini juga dipamerkan sebuah buku mengenai tembakau. Ada pula
barang-barang seperti koleksi alat pemantik rokok dengan berbagai macam bentuk.
Lanjut ke ruangan ketiga, kita akan diperkenalkan dengan alat dan bahan untuk
meracik rokok.
Lantai kedua Museum House of Sampoerna merupakan tempat
penjualan marchendise Sampoerna. Dari ruangan ini kita juga dapat
melihat kegiatan para pekerja pabrik yang sedang melinting rokok, di mana
rata-rata pekerja pelinting rokok adalah kaum perempuan. Kecepatan mereka dalam
melinting rokok sangat luar biasa. Dalam waktu satu jam mereka dapat melinting
sekitar 325 buah batang rokok. Keunikan lain dari museum ini adalah jam bukanya
yang setiap hari bahkan hingga malam hari.
Bagi kamu yang sedang berkunjung di
Kota Surabaya, tak ada salahnya untuk mampir sejenak ke Museum House of
Sampoerna ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar