Selasa, 31 Maret 2015

Air Terjun Dwi Warna

Holaaa Traveler ..!!!

Kali ini saya sedang berada didaerah Sumatra Utara Tepatnya di Kota Medan. Rencananya saya akan melihat keindahan alam Air Terjun Dwi Warna yang konon katanya sangat menakjubkan! Air terjun ini sendiri pun berada di kecamatan Sibolangit kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Indonesia. Sibolangit adalah sebuah tempat dengan nuansa pegunungan yang sejuk dan penuh dengan tempat pariwisata yang menarik dan indah. Sibolangit yang berjarak 2 jam dari Medan bisa menggunakan motor atau bus untuk mencapainya.

Disebut Dwi karena air terjun yang berada ditelaga ini berwarna biru dan dingin serta tak jauh dari air terjun dingin terdapat air terjun yang hangat berwarna putih. Setelah sampai ditaman wisata Sibolangit saya harus berjalan kaki untuk mencapai air terjun-nya dengan menjelajah hutan, kurang lebih 3 jam saya sampai ke Telaga Dwi Warna. Memang sih capek sekali hahaha. Oiya inget ya kalo mau ketempat ini harus menyewa seorang pemandu supaya tidak tersesat didalam hutan, soalnya hutan disini luaaaassss banget!! Dan cocok untuk berkemah.

Usut punya usut setelah ngobrol sama pemandu, ternyata Air Terjun Dwi Warna ini airnya berasal dari Gunung Sibayak dan ketinggian air terjun nya berada diketinggian 1270 meter dpl. Nah jawaban dari pertanyaan kenapa dikatakan Air Terjun Dwi Warna karena air terjun indah ini memang memiliki 2 gradasi warna yang berbeda, air yang tertampung dari pancurannya berwarna putih keabu-abuan sementara air terjun yang tumbah riuh dari atas berwarna biru muda.

Setelah sampai saya langsung takjub melihat begitu indahnya tempat ini, indaaahh bangeettt!! Langsung lah saya menghabiskan waktu dengan bermain-main dengan percikan air, berenang dan bersantai menghangatkan tubuh. Dan ga lupa juga untuk berfoto-foto ria haha. Uniknya dari air terjun ini adalah tidak mengeluarkan bau belerang namun jangan pernah meminum air tersebut yaa.
Nah sekian jalan-jalan saya didaerah Sumatra Utara, ikuti terus jalan-jalan saya di wisata yang lainnya ya :)

Senin, 30 Maret 2015

Indah-nya Kintamani & Horor-nya Desa Truyan

Jalan-jalan lagi yu!
Mumpung lagi di Pulau Dewata, saya ingin berjalan-jalan ke sebuah objek wisata di Bali. Kintamani, salah satu objek wisata yang masih mempunyai suasana alam yang masih asri, dengan udara pegunungan yang berhawa sejuk dan pemandangan Gunung serta Danau Batur yang benar-benar membuat takjub. Akhir nya saya on the way ke desa Penelokan kecamatan Kintamani, desa ini terletak ditepian kaldera Gunung Batur. Ditempat ini lah saya bisa melihat keindahan pemandangan Gunung Batur dan Danaunya. Terkadang saya melihat Gunung Batur-nya mengeluarkan asap karna memang masih tergolong aktif sih. 

Saya datang tepat jam makan siang, disepanjang jalan tersedia banyak restoran yang menyajikan pemandangan lembah, gunung serta danaunya. Memasuki salah satu restoran untuk makan saya melihat pemandangan yang begitu menakjubkan! Keren banget! Pesona alamnya indah memunculkan kesan damai, pantes aja daerah ini menjadi salah satu tujuan wisatawan paling favorit.
Nah jika kamu mempunyai waktu lebih dan suka petualangan atau fotografi, ada baiknya untuk menginap karna disekitar Gunung Batur ini terdapat penginapan. Besoknya kamu bisa melakukan pendakian Gunung Batur dan Kaldera Batur disebelah timur Gunung Batur sambil menikmati indahnya matahari terbit yang muncul dibalik Gunung Rinjani di Lombok. Sayangnya saya di Bali tidak bisa lama jadi tidak bisa menikmati Sunrise di Gunung Batur ini.

Liburan saya berlanjut ke Desa Truyan, desa ini merupakan salah satu desa tertua. Masyarakatnya masih sangat memegang kuat tradisinya, terutama tradisi penguburan mayat. Disini proses penguburan tidak dilakukan sebagaimana layaknya masyarakat di Bali, tetapi mayat-mayat dibungkus kain kafan selanjutnya ditaruh diatas tanah dengan dikelilingi “ancak saji” kemudian dipancangkan disekeliling mayat. Hal yang unik disini adalah meski tidak dikubur didalam tanah namun tidak mengeluarkan bau sedikit pun. Masyarakat percaya bahwa bau mayat itu dinetralisir oleh pohon Taru Menyan yang tumbuh besar diarea pemakanan desa Truyan.

Dan ajaibnya memang pada saat saya kesana tidak ada bau amis atau mayat sama sekali, serem juga sih pas liat hehehe. Nah sekian jalan-jalan saya kali ini, ada yang jadi penasaran melihat keindahan dan kesereman (hahaha) dari wisata saya kali ini?

6 Wisata Museum di Bandung untuk Akhir Pekan yang Edukatif dan Seru!

Memang, Bandung tak hanya dikenal dengan wisata belanja dan wisata kulinernya saja, disini banyak museum yang bisa dikunjungi di akhir pekan ini. Yuk, wisata museum!
Museum-museum di Bandung ditata dengan apik dan modern. Sebagian besar menyimpan kisah-kisah historis Bandung dan Indonesia. Nah, Berikut ini adalah 6 museum terkenal di Bandung yang bisa dikunjungi oleh kamu dan keluarga di akhir pekan ini.

  1. Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat ini berada di bagian dalam dari Monumen Perjuangan Rakyat atau sering disebut sebagai Monju, terletak tepat dalam satu garis lurus dengan Gedung Sate Bandung dan Gasibu yaitu di Jalan Dipatiukur. Didalamnya lebih banyak menyimpan historis Bandung, mulai dari historis gubernur-gubernur Jawa Barat hingga niali historis pahlawan nasional wanita yang berasal dari Bandung, Raden Dewi Sartika.  
  2. Museum Geologi. Museum yang berada di Jalan Dipenogoro No. 57 Bandung ini dulunya digunakan sebagai laboratorium serta tempat penyimpanan hasil penelitian geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia. Hingga saat ini didalamnya bisa ditemukan benda-benda arkeolog dan pertambangan, dengan sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian, dan objek pariwisata di area Jawa Barat. Untuk masuk museum ini dikenakan tiket masuk, bagi pelajar dan mahasiswa hanya Rp 3000 dan untuk pengunjung umu hanya Rp 5000 saja.
  3. Museum Pos Indonesia. Museum ini berada  di Jalan Cilaki No 73 atau tepatnya disamping Gedung Sate Bandung, didalamnya bisa ditemukan historis penggunaan jasa pos sejak jaman penjajahan juga koleksi prangko dari berbagai Negara sejak penerbitan pertamanya. Untuk masuk museum ini pengunjung tidak dipungit biaya, alias gratis! 
  4. Museum Mandala Wangsit Siliwangi. Museum Mandala Wangsit Siliwangi terletak di Jalan Lembong No. 38. Di dalamnya terdapat bukti historis perjuangan KODAM Siliwangi, Monumen kekejaman APRA (Angkatan Perang Ratu Adil), serta Senjata-senjata primitif dan modern yang digunakan dalam perjuangan KODAM Siliwangi.


  5. Museum Konferensi Asia Afrika (KAA). Museum Konperensi Asia Afrika (KAA) atau yang dikenal sebagai Gedung Merdeka ini terletak di Jalan Asia-Afrika No. 65. Di dalam gedung bersejarah ini, terdapat koleksi sejarah Indonesia di masa awal kemerdekaan dan bukti konferensi besar. 
  6. Museum Sri Baduga. Museum yang terletak di Jalan BKR No. 185, tepatnya di depan Lapangan Tegallega yang menyimpan Monumen Bandung Lautan Api ini menyimpan benda-benda koleksi historis geologi, etnografi, arkeologi, filologi, sejarah, seni Rupa, teknologi, dan biologi.
Ke-enam museum ini bisa kamu kunjungi secara berurutan, dari lokasi yang lebih utara hingga keselatan. Jadikan libur akhir pekannya lebih bermanfaat dengan wisata museum yang edukatif. Jadi, selamat berlibur ya!

Kamis, 26 Maret 2015

Ingin Menjadi Saksi Keindahan Bawah Laut Indonesia? Ke Bunaken, Yuk!



Pulau dengan luas sekitar 8,08 kilometer persegi yang terletak di Manado, Sulawesi, Indonesia ini dikenal sebagai objek wisata Taman Laut Nasional pada tahun 1991 dengan keindahan bawah lautnya yang menakjubkan. Yap, Bunaken!

Did you know… bahwa taman laut satu ini diakui sebagai taman laut dengan jumlah spesies tertinggi di dunia, lho! Secara keseluruhan taman laut Bunaken ini memiliki luas sekitar 72.265 hektar termasuk pulau-pulau yang ada di dalamnya yakni pulau Manado Tua, pulau Bunaken, pulau Siladen, pulau Mantehage, dan pulau Naen. Makanya kegiatan diving dan observasi biota bawah laut selalu menjadi kegiatan yang paling diminati banyak orang yang datang kesini, dengan 20 titik penyelaman berbeda, dengan  12 titik diantaranya terdapat di sekitar pulau Bunaken sehingga menjadi lokasi favorit untuk menyelam karena jaraknya yang tidak terlalu jauh.

Kalau kamu menyelam di lautan bunaken, kamu bisa melihat dinding raksasa yang berdiri vertical dan menjulang tinggi atau sering juga disebut sebagai underwater great walls, si sumber makanan bagi ikan-ikan kecil dari lebih dari 200 spesies ikan diperairan bunaken. Buat kamu yang enggak suka menyelam, kamu masih tetap bisa menikmati keindahan bawah laut dengan melakuka snorkeling di sekitar pantai, dan kamu enggak perlu bawa perlengkapan diving atau snorkeling dari rumah, sekitar pantai terdapat tempat penyewaan alat-alatnya dengan harga yang relative murah jika dibandingkan dengan kerepotan membawa seabreg peralatan, hehe
Untuk bisa sampai ke pulau Bunaken ini, kamu bisa menggunakan kapal feri atau kapal cepat dari Manado yang biasa berangkat pada pukul 14.00. harga sewa kapal sekitar Rp 500.000 (Desember 2014). Tapi kalau kamu mau yang lebih hemat bisa menumpang kapal tradisional penduduk dengan membayar sekitar Rp 100.000 untuk sekali perjalanan. Begitu sampai, kamu wisatawan domestic hanya perlu membeli tiket masuk seharga Rp.2500. dan untuk akomodasi sekitar sana tersedia penginapan mulai dari homestay hingga resort bisa kamu pilih, tinggal sesuaikan dengan budget. 

Jadi, siap untuk menikmati bawah laut di Bunaken?

Rabu, 25 Maret 2015

Pantai Ujung Genteng : Wisata Bahari Eksotis di Jawa Barat




Satu lagi, wisata alam domestik di kawasan Jawa Barat, Pantai Ujung Genteng! Pantai yang masih bersih dan alami dengan pesona tersendiri untuk kamu kunjungi!
Terletak di 120km dari Kota Sukabumi. Bagi kamu pengguna kendaraan pribadi pantai ini mudah untuk dijangkau karena petunjuk arah yang jelas, nggak pake nyasar! Hanya saja, perjalanan kamu akan disambut oleh padatnya Pusat Kota Suka Bumi, kemudian akan melalui turunan, tanjakan dan tikungan dengan hutan disetiap sisinya khas kawasan selatan Jawa Barat. Tapi bagi kamu yang lebih menikmati perjalanan ala backpacker, dari Bandung untuk menuju Ujung Genteng kamu bisa menggunakan Bus Ekonomi Bandung (Leuwi Panjang) – Sukabumi hanya dengan Rp 25.000, sampai terminal Kota Sukabumi, kemudian melanjutkan perjalanan dengan Angkutan Kota 03 yang berwarna kuning menuju Lembur Situ dengan ongkos Rp 5000 saja. Dari Lembur Situ kamu masih harus melanjutkan perjalanan menuju Terminal Surade. Ada dua alternative menuju Surade, kamu bisa menggunakan elf dengan ongkos Rp 25.000, atau bisa menggunakan bus dengan harga yang lebih low cost Rp 20.000, yang membedakan adalah segi waktu yang diperlukan, untuk waktu yang lebih cepat direkomendasikan untuk menggunakan Elf saja. Perjalanan masih belum selesai,  begitu sampai Terminal Surade kamu masih harus naik angkot merah, dengan angkot ini kamu bisa diantar hingga Pantai Ujung Genteng atau jika sudah memesan penginapan, kamu bisa diantar langsung ke lokasi. Disekitar pantai, saat ini sudah banyak penginapan dengan harga yang variatif, mulai homestay dengan harga yang relative murah atau vila dan hotel dengan rogohan kocek yang lebih dalam. Jadi kamu tidak perlu khawatir untuk masalah penginapan. 

Wisata Pantai Ujung Genteng memang seru! Dengan perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, semuanya akan terbayar begitu kamu sampai disana. Kamu akan disambut dengan pantai yang bersih, masih alami dan tidak tercemar, juga masih terbilang sepi pengunjung. Pantainya pun berarus tenang, tidak ada ombak yang sampai ke tepi pantai, di tengah pantai berderet karang-karang besar yang menghentikan ombak. Menjadi satu dari sekian banyak tempat seru di Indonesia yang bisa kamu kunjungi dan membekukan momen dalam lembar gambar dengan background pantai yang indah nan eksotis. Jadi, mau berwisata kesini?

Wisata Pulau Sumbawa : Pesona Indonesia yang Tersembunyi!




Indonesia bagian timur juga sarat akan potensi wisatanya, salah satunya Pulau Sumbawa yang selalu menggoda untuk dijamahi. Dengan luas wilayah 15,448 km2, pulau ini terbagi menjadi empat kabupaten yaitu Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dimana semua kawasannya didominasi area rawa dan savana. Namun bukan berarti disana enggak ada dataran tingginya lho guys, ada Gunung Tambora (2,850 m) yang bercokol sendirian di pulau tersebut, buat kamu yang hobi nanjak, tentu gunung ini juga recommended!

Teluk Saleh,  juga salah satu objek wisata kebanggaan pulau Sumbawa, selain bentuknya yang menyerupai segi tiga yang tidak beratura membuat pulau satu ini memiliki banyak pantai dan teluk, sudah tercatat ada lebih dari 30 pantai bernama, sebagian diantaranya yaitu Pantai Tanjung Pasir, Pantai Ai Manis, Pantai Tanjung Pangamas, Pantai Bajopulo Sape, Pantai Batu Gong, Pantai Labuhan Sawo, Pantai Sekokat, Pantai Jemplung, Pantai Teluk Saleh, dan Pantai Tero dengan setiap pantai memiliki karakteristiknya masing-masing, kalau kamu ke Teluk Saleh, kamu bakal disuguhi pemandangan sunrise yang sempurna, karena memang posisinya menghadap arah timur. Kalau mau lihat sunset yang paling indah, kamu bisa meluncur ke Pantai Bajopulo Sape. Kedua pantai ini memiliki pemandangan bawah laut yang gak kalah kerennya dengan pantai lainnya loh! Kamu juga bisa menikmati keseruan surfing dan main ombak, di pantai Sili dan Maci. Terbaik!

Selain wisata pantai, Sumbawa juga banyak tempat seru untuk kamu yang ingin berwisata darat. Salah satunya adalah air terjun Ai Beling, di desa Sempe tepatnya ± 20 KM ke arah barat daya dari kota Sumbawa Besar. Air terjun ini pastinya bakal memanjakan mata kamu, konturnya yang berundak – undak dan dialiri air dan dihiasi oleh bebatuan. Selain itu masih ada lagi yakni wisata savana. Salah satu yang paling terkenal terletak di Pulau Moyo. Disini kamu bisa ngeliat langsung berbagai macam atraksi berkuda. Bahkan dengan jokinya anak kecil lho guys.

Wisata Budayanya yang kental juga jadi pilihan yang sangat menarik! Salah satunya Tenun yang menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Sumbawa, Bahkan katanya hasil tenunannya sampai di ekspor ke luar negeri! Woa! Selain itu, Desa Tepal yang konon masyarakatnya masih menjaga kelestarian budaya Samawa leluhur mereka. Terbukti dari konstruksi rumahnya yang berbentuk panggung dan cara berpakaian dengan menggunakan tenun tradisional. Ada lagi di desa Pamulung. Disana bahkan ada atraksi berkuda, dan balapan kerbau. Selain itu ada disana juga sering lho dipentaskan pertunjukan tarian dan musik tradisional.
Satu titik dipeta ternyata punya banyak cerita. Yuk ah, kita cuss ke Sumbawa!