Senin, 30 Maret 2015

Indah-nya Kintamani & Horor-nya Desa Truyan

Jalan-jalan lagi yu!
Mumpung lagi di Pulau Dewata, saya ingin berjalan-jalan ke sebuah objek wisata di Bali. Kintamani, salah satu objek wisata yang masih mempunyai suasana alam yang masih asri, dengan udara pegunungan yang berhawa sejuk dan pemandangan Gunung serta Danau Batur yang benar-benar membuat takjub. Akhir nya saya on the way ke desa Penelokan kecamatan Kintamani, desa ini terletak ditepian kaldera Gunung Batur. Ditempat ini lah saya bisa melihat keindahan pemandangan Gunung Batur dan Danaunya. Terkadang saya melihat Gunung Batur-nya mengeluarkan asap karna memang masih tergolong aktif sih. 

Saya datang tepat jam makan siang, disepanjang jalan tersedia banyak restoran yang menyajikan pemandangan lembah, gunung serta danaunya. Memasuki salah satu restoran untuk makan saya melihat pemandangan yang begitu menakjubkan! Keren banget! Pesona alamnya indah memunculkan kesan damai, pantes aja daerah ini menjadi salah satu tujuan wisatawan paling favorit.
Nah jika kamu mempunyai waktu lebih dan suka petualangan atau fotografi, ada baiknya untuk menginap karna disekitar Gunung Batur ini terdapat penginapan. Besoknya kamu bisa melakukan pendakian Gunung Batur dan Kaldera Batur disebelah timur Gunung Batur sambil menikmati indahnya matahari terbit yang muncul dibalik Gunung Rinjani di Lombok. Sayangnya saya di Bali tidak bisa lama jadi tidak bisa menikmati Sunrise di Gunung Batur ini.

Liburan saya berlanjut ke Desa Truyan, desa ini merupakan salah satu desa tertua. Masyarakatnya masih sangat memegang kuat tradisinya, terutama tradisi penguburan mayat. Disini proses penguburan tidak dilakukan sebagaimana layaknya masyarakat di Bali, tetapi mayat-mayat dibungkus kain kafan selanjutnya ditaruh diatas tanah dengan dikelilingi “ancak saji” kemudian dipancangkan disekeliling mayat. Hal yang unik disini adalah meski tidak dikubur didalam tanah namun tidak mengeluarkan bau sedikit pun. Masyarakat percaya bahwa bau mayat itu dinetralisir oleh pohon Taru Menyan yang tumbuh besar diarea pemakanan desa Truyan.

Dan ajaibnya memang pada saat saya kesana tidak ada bau amis atau mayat sama sekali, serem juga sih pas liat hehehe. Nah sekian jalan-jalan saya kali ini, ada yang jadi penasaran melihat keindahan dan kesereman (hahaha) dari wisata saya kali ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar