Rabu, 06 Mei 2015

The Greatwall of Koto Gadang!!

Holaa gais ..!

Saya lagi di Padang nih, lagi di Padang juga? Atau berencana liburan ke Padang? Hmm menurut saya wajib deh kamu liburan kesini. Kota Padang bagi saya termasuk kota favorit kedua setelah Kota Bukittinggi memang masih didaerah Sumatra Barat juga. Kota Padang memiliki iklim yang cukup panas, keunikannya tentu saja dari kebudayaannya serta pemandangan yang ga akan pernah bikin kamu bosan. Tapi kali ini saya akan membahas liburan saya sebelum sampai ke Kota Padang ini.

Liburan kali ini saya akan mengunjungi Tembok Raksasa ala Indonesia, wah bingung yaa. Nih saya kasih tau, kali ini saya akan mengunjungi Janjang Koto Gadang atau The Greatwall of Koto Gadang (GwoKG). Hmm ada yang tau? Ini disebut-sebut menyerupai Tembok China loh, hanya saja terlihat lebih curam, lebih pendek dan tidak selebar Tembok China yang sesungguhnya.
Objek wisata ini awalnya merupakan jalan setapak yang menghubungkan antara Nagari (desa) Koto Gadang dengan Nagari Ngarai menuju pusat Kota Bukit Tinggi dan Jam Gadangnya. Namun keindahan alam disepanjang jalan setapak ini menjadi daya tariknya. Lebar jalan ini sekitar 2 meter dengan tinggi pagar pembatas sekitar 1meter.
 
Nah pertama kali saya masuk ke Koto Gadang digerbang GwoKG ini saya bisa melihat langsung pemandangan indah Ngarai Sianok, begitu juga dengan angle Jam Gadang dengan Pasar Atasnya serta beberapa gedung bertingkat lainnya dari sini terlihat. Disepanjang jalan saya tidak sengaja disuguhi dengan keindahan alan Ngarai Sianok tapi juga atraksi dari kera-kerja yang bergelantungan dipepohonan yang tumbuh disekitar tangga.
Berjalan terus menuruni anak tangga pada ‘titik terendah’ saya menemukan jembatan tergantung yang melintas sungai Sianok. Wow ada sensasi tersendiri loh saat melewati jembatannya, agak serem juga sih karena ketinggiannya sekitar 50 metar dari dasar sungai dan terasa bergoyang-goyang pada saat saya melintasinya, nah melewati jembatan ini pun ada aturanya loh maksimal 10 orang saja yang diperbolehkan melintas.
Setelah melewati jembatan saya sudah berada ditengah-tengah dua dinding tanah raksasa yang merekah oleh proses alam (geologi) atau lebih sering disebut Ngarai. Dari sini saya dimanjakan dengan pemandangan yang luar biasa indahnya, yakni sepanjang aliran sungai dengan karakteristik geologi yang sangat khas dihiasi dengan hamparan sawah disisinya.
Setelah sampai kembali keatas, keringat udah meluncur mulus dipunggung dan jamin deh nafsu makan saya langsung meningkat, laper banget bro! Langsung saja saya masuk ke warung-warung yang ada disini dan menikmati wisata kuliner khas Kota Gadang yakni Gulai Itiak Lado Ijau artinya Gulai Bebek Cabe Hijau yang nendang banget!!


Well, giliran kamu nih yang wajib banget kesini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar