Kamis, 04 Juni 2015

Surga itu ada di Takabonerate!!

Memang paling asik kalo udah ngomongin jalan-jalan ya, bener ga? Apa lagi kalo jalan-jalan bisa bikin pikiran kita refresh dari rutinitas kerjaan yang pedet banget hihihi. Karena saya suka banget sama panorama laut dan pantai kali ini saya liburan ke Taman Laut Takabonerate, terletak di Kabupaten kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi selatan, merupakan Taman Laut yang memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Maldives. Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 kilometer persegi.

Untuk mencapai wisata ini saya memakai pesawat udara dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar ke Bandara Udara Aroeppala yang terletak sekitar 7 kilometer dari Kota Benteng. Perjalanan lewat udara, hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit. Sementara dari Kota Benteng ke Takabonerate, bisa di tempuh dengan menggunakan kapal laut selama kurang lebih 8 Jam. Biayanya pun relatif worth it lah....!

Asal tau saja, di Takabonerate ada 261 jenis terumbu karang yang telah teridentifikasi dari 17 famili. Terumbu karang yang sudah teridentifikasi di antaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica, Pavona clavus dan Fungia concinna. Berbagai ikan hias dan berbagai hewan laut banyak mengelilingi jadi saya bisa merasakan surganya alam bawah laut. Sebagian besar jenis karang di Takabonerate telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef).
Selaian 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang bernilai ekonomis tinggi seperti kerapu, cakalang, baronang dan ikan napoleon dengan nama latin Cheilinus undulatus, di Takabonerate, terdapat sebanyak 244 jenis moluska di antaranya lola (Trochus niloticus), kerang kepala kambing (Cassis cornuta), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik (Tridacna squamosa), kerang mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius).

Ketika menyelam, saya kaget ketika menemui berbagai jenis penyu lalu-lalang di sekitar. Jenis-jenis penyu yang tercatat termasuk penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang (Dermochelys coriacea). Bahkan saya tak perlu menyelam terlalu dalam untuk menikmati panorama bawah laut di Takabonerate. Hanya beberapa meter dari garis pantai, saya bisa melakukan snorkling untuk menyaksikan ikan-ikan dan berbagai fauna laut berseliweran diantara terumbu karang yang ada. Hanya saja, dengan aktivitas diving di kedalaman tertentu kemungkinan bisa melihat lebih banyak karang dan hewan laut, memang akan lebih terbuka.

Pulau Tinabo, yang berada di jantung Taman Nasional Taka Bonerate, merupakan jantung pengelolaan taman laut ini. Pulau Tinabo jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kehidupan kota dan berada di sana akan membuat Anda merasa di sebuah pulau pribadi yang cantik.
Di sini saya juga dapat menikmati beragam kegiatan snorkeling, scuba diving, jalan-jalan santai di pantai pasir putih, berperahu, memancing, atau hanya menyaksikan keindahan Matahari terbit atau tenggelam. Terdapat diving centre berikut guide berpengalamanya loh! Di Pulau Tinabo ini saya menginap di Tinabo Dive Resort yang memiliki cottage dan restora.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar